Kamis, 02 September 2010

Siapa yang Tahu Maksud ALLAH .....

Rasulullah pada suatu waktu pernah berkisah. Pada zaman sebelum kalian, pernah ada seorang raja yang amat dzalim. Hampir setiap orang pernah merasakan kezalimannya itu. Pada suatu ketika, raja zalim ini tertimpa penyakit yang sangat berat. Maka seluruh tabib yang ada pada kerajaan itu dikumpulkan. Dibawah ancaman pedang, mereka disuruh untuk menyembuhkannya. Namun sayangnya tidak ada satu tabib pun yang mampu menyembuhkannya.



Hingga akhirnya ada seorang Rahib yang mengatakan bahwa penyakit sang raja itu hanya dapat disembuhkan dengan memakan sejenis ikan tertentu, yang sayangnya saat ini bukanlah musimnya ikan itu muncul ke permukaan. Betapa gembiranya raja mendengar kabar ini. Meskipun raja menyadari bahwa saat ini bukanlah musim ikan itu muncul kepermukaan namun disuruhnya juga semua orang untuk mencari ikan itu. Aneh bin ajaib walaupun belum musimnya, ternyata ikan itu sangatlah mudah ditemukan. Sehingga akhirnya sembuhlah raja itu dari penyakitnya.



Di lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang amat terkenal kebijakannya. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya. Pada suatu ketika, raja yang bijaksana itu jatuh sakit. Dan ternyata kesimpulan para tabib sama, yaitu obatnya adalah sejenis ikan tertentu yang saat ini sangat banyak terdapat di permukaan laut. Karena itu mereka sangat optimis rajanya akan segera pulih kembali.



Tapi apa yang terjadi ? Ikan yang seharusnya banyak dijumpai di permukaan laut itu, tidak ada satu pun yang nampak..! Walaupun pihak kerajaan telah mengirimkan para ahli selamnya, tetap saja ikan itu tidak berhasil diketemukan. Sehingga akhirnya raja yang bijaksana itu pun meninggal...



Dikisahkan para malaikat pun kebingungan dengan kejadian itu. Akhirnya mereka menghadap Tuhan dan bertanya, "Ya Tuhan kami, apa sebabnya Engkau menggiring ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja yang zalim itu selamat; sementara pada waktu raja yang bijaksana itu sakit, Engkau menyembunyikan ikan-ikan itu ke dasar laut sehingga akhirnya raja yang baik itu meninggal ?" Tuhan pun berfirman, "Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat suatu kebaikan. Karena itu Aku balas kebaikannya itu didunia, sehingga pada waktu dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang dibawanya. Dan Aku akan tempatkan ia pada neraka yang paling bawah !



Sementara raja yang baik itu pernah berbuat salah kepada-Ku, karena itu Aku hukum dia didunia dengan menyembunyikan ikan-ikan itu, sehingga nanti dia akan datang menghadap-Ku dengan seluruh kebaikannya tanpa ada sedikit pun dosa padanya, karena hukuman atas dosanya telah Kutunaikan seluruhnya di dunia!"



Kita dapat mengambil beberapa pelajaran dari kisah bersayap ini.



Pelajaran pertama adalah: Ada kesalahan yang hukumannya langsung ditunaikan Allah di dunia ini juga; sehingga dengan demikian di akhirat nanti dosa itu tidak diperhitungkan-Nya lagi. Keyakinan hal ini dapat menguatkan iman kita bila sedang tertimpa musibah.



Pelajaran kedua adalah: Bila kita tidak pernah tertimpa musibah, jangan terlena. Jangan-jangan Allah 'menghabiskan' tabungan kebaikan kita. Keyakinan akan hal ini dapat menjaga kita untuk tidak terbuai dengan lezatnya kenikmatan duniawi sehingga melupakan urusan ukhrowi.



Pelajaran ketiga adalah: Musibah yang menimpa seseorang belum tentu karena orang itu telah berbuat kekeliruan. Keyakinan ini akan dapat mencegah kita untuk tidak berprasangka buruk menyalahkannya, justru yang timbul adalah keinginan untuk membantu meringankan penderitaannya.



Pelajaran keempat adalah: Siapa yang tahu maksud Allah....?

=======================

Taken from " tutur bersayap "

http://www.hudzaifah.org/Article203.phtml

TANGISAN RASULULLAH

Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka ’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!”



Orang itu lalu berhenti di salah satu sudut Ka ’bah, dan berzikir lagi: “ Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata: “Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, kerana aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah. ”



Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab ?” “Belum,”jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya ?” “Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya, ” kata orang Arab badwi itu pula.



Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat !” Melihat Nabi dihadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya. “Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w.



Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w.menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan serupa itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada tuannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman, dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”



Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda:

“ Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil mahupun yang besar !” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi.



Maka orang Arab itu pula berkata:

“ Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya !”kata orang Arab badwi itu. “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan ?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa – dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya, ’ jawab orang itu. ‘ Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawananNya! ’



Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata: “ Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda:

“Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya kerana tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya,juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah mengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti !”



Betapa senang nya orang Arab badwi itu, apabila mendengar berita tersebut. la lalu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.





Sumber Sirah Nabawiy

Kisah Bocah Amerika Masuk Islam {Terharu plus Malu bacanya}

Klo kamu ngga malu setelah baca ini kebangeten banget dah!!



Kisah spiritual anak kecil yang memeluk islam hanya karena dia baca mengenai buku Islam, setelah sebelumnya orang tuanya memberinya semua buku semua agama yang ada di dunia, Orang tua mutusin agar anaknya sendiri yang memilih agamanya.



langsung aja baca bawah ane





Spoiler for :

KISAH BOCAH AMERIKA MASUK ISLAM



Rasulullah saw bersabda: ”Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)





Kisah bocah Amerika ini tidak lain adalah sebuah bukti yang membenarkan hadits tersebut di atas.



Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.



Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar’i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar adzan.



Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad ’Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil.



Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu, ”Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ?”



Wartawan itu berkata: ”Tidak”. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.



Bocah itu kembali berkata , ”Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ?”. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. ”Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan ’umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ?”



Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ”Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu sholat.”



Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ”Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja ?” Dia diam sesaat kemudian menjawab.



Bocah itu diam sesaat dan kemudian menjawab, ”Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku”.



Wartawab bertanya kembali, ”Apakah engkau telah puasa Ramadhan ?”



Muhammad tersenyum sambil menjawab, ”Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama”. Kemudian dia meneruskan : ”Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut”.



”Apakah cita-citamu ?” tanya wartawan



Dengan cepat Muhammad menjawab, ”Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad”.



”Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ?” tanya wartawan lagi.



Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : ”Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain”.



Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ’Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.



Kemudian Muhammad meneruskan, ”Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”



Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ”Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini.”



”Apakah cita-citamu yang lain ?” tanya wartawan.



“Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.” jawab Muhammad



Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.



Muhammad berkata, ”Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”



”Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ?” tanya wartawan lagi.



Muhammad menjawab, “Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.”



“Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam ?” tanya wartawan



Maka dia menjawab dengan meyakinkan : “Tentu”



”Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ?”



Muhammad menjawab, ”Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”



”Apakah engkau sholat di sekolahan ?”



”Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku shalat di sana setiap hari” jawab Muhammad



Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan,”Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ?”



Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan.



Sabtu, 07 Agustus 2010

Aku makin cantik hari ini

Tahukah engkau, aku makin cantik hari ini! Sungguh, aku makin cantik! Lebih cantik dari kemarin, dari kemarinnya lagi, dan dari kemarin-kemarinnya lagi. Coba lihat, dahiku tidak berkerut-kerut oleh pikiran dan kepedihan seperti beberapa hari yang lalu. Bibirku tidak mengerucut oleh kejengkelan dan kemarahan seperti kemarin.

Mukaku tidak lagi tertekuk penuh beban dan BeTe-an seperti waktu-waktu yang lewat. Tubuhku tidak lagi lesu karena keputusasaan dan kehilangan harapan. Sungguh, aku makin cantik hari ini! Coba perhatikan, mataku bersinar-sinar oleh kegembiraan. Bibirku merekah lebar oleh senyum ketulusan. Pipiku merona merah oleh semangat pengharapan. Urat-urat wajahku santai memancarkan aura kepasrahan. Dan semuanya menjadikan wajahku berseri-seri. Sungguh, cantiknya aku hari ini!

Sudah sepekan aku banyak tertawa, menari dan menyanyi, menikmati hidup ini dan tidak membiarkan permasalahan mempengaruhi suasana hati. Ah, cantiknya diriku karenanya. Sudah sepekan aku berusaha banyak menyapa dan memaafkan semua saudara. Dan itu telah membuatku lebih cantik hari ini. Sudah seminggu aku berusaha lebih banyak berderma pada sesama. Kini aku merasakan cantik sebagai balasannya. Sudah seperempat bulan aku berusaha lebih mensyukuri setiap karunia Ilahi. Dan kini kurasakan Allah menambahi nikmat itu dengan menjadikanku cantik sekali. Bahagianya aku karenanya! Dan bahagia itu, kurasakan kian membuatku cantik saja.

Ada kalanya kita membenci diri kita sendiri. Ada kalanya kita tidak menyukai apa yang kita lakukan. Ada kalanya kita melakukan kesalahan. Ada kalanya kita terpuruk dalam kepedihan. Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan. Ada kalanya kita tak mengerti mengapa hidup berjalan tidak seperti yang kita bayangkan. Ada kalanya perjalanan menjadi demikian berat kita rasakan. Hingga sikap kita pun terbawa oleh perasaan. Hingga kita mengambil langkah tanpa pertimbangan. Tindakan yang dilakukan pun merupakan reaksi spontan. Akibatnya yang tertinggal kemudian hanya penyesalan dan keterpurukan yang semakin dalam. Dan tahukah dikau? Semua itu akan menyebabkan penampilan dan tampang kita menjadi makin buruk saja. Maka berbahagialah ketika kita bisa melewati masa-masa seperti itu dengan elegan. Saat kita bisa menahan diri terhadapa sesuatu yang sangat kita inginkan. Saat kita bisa menghadapi segala permasalahan dengan tenang.

Saat kita berhasil menaklukkan musibah dan hambatan penyebab kesedihan. Hidup tidaklah berjalan seperti yang kita inginkan, karena itu melewati saat-saat yang tidak meneyenangkan adalah sebuah hal yang membahagiakan. Misalnya, sesungguhnya aku adalah seorang yang sangat emosional. Adalah membahagiakan bagiku ketika dalam banyak hal akhir-akhir ini aku dapat meredam emosiku.

Dan itu membuat aku merasa cantik sekali. Aku adalah seorang yang sangat ekspresif, sehingga perasaan apapun yang tersimpan di hati akan nampak dengan jelas pada bahasa tubuh. Maka sungguh membahagiakan ketika dalam banyak hal kemudian aku dapat menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya dan dapat tetap tampil stabil.

Dan sungguh, aku merasa makin cantik karenanya. Adalah hal yang menyenangkan ketika aku tidak panik, padahal aslinya aku adalah seorang yang gampang panik. Maka sungguh menyenangkan, ketika aku dapat mengontrol semua emosi, pikiran dan perasaan sehingga berhasil mengatasi diri sendiri. Betapa membahagiakan tatkala kita berhasil mengalahkan diri sendiri. Ketika aku dapat melakukannya, maka ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupku.

Hingga kemudian kegagalan-kegalan yang telah kita lalui bukanlah sesuatu yang sia-sia. Selama kita tak kehilangan pelajaran dari kegagalan yang kita alami, semua itu akan menjadi bukti sejarah atas pembelajaran hidup.

“ Rasulullah bersabda ; sesungguhnya seorang muslim yang terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan, namun mereka yang tiap kali melakukan kesalahan mengakuinya, menerimanya dan kemudian berusaha bangkit untuk memperbaikinya, lagi dan lagi. Tak perlu ada sakit hati, tak perlu ada kecewa karena sesungguhnya segala sesuatu bagi orang muslim adalah baik saja, selama dia bersyukur tiap mendapat nikmat dan sabar saat tertimpa musibah.”

Karena itu, dengan bangga kunyatakan, aku makin cantik hari ini. Apakah engkau juga? Hei, jangan lupa, ingatkan daku jika engkau melihatku lebih jelek esok hari!

We love you mom

Hari ini datang lagi, dan aku masih bersama kekosonganku ….
entah bagaimana aku harus mengatakan semua kesepian yang menyesakkan hatikku ini....
aku lihat langit masih membiru berhamparana luas dengan awan putih
bersamanya burung burug berlicauan menyanyi riang gembira...

hanya ikut tersenyum dalam diamku
melihat kasih itu mengelilingiku sekitarku...
sungguh ...bagaikan sayatan pisau tajam menusuk nusuk jantungku...., sakit.
Keceriaan dan kebersamaan itu tak bersamaku,
aku tidak mendapati hari ini, esok dan seterusnya...
hanya ada air mata ….
yah.. air mata yang selalu mengenangmu....

bunda....
aku merindukanmu.., bisakah kau merasakan di dalam tempat berbeda keberadaan kita???
aku iri untuk melihat mereka semua bisa bersandar dengan manja di pelukkan ibu mereka...
aku sendiri bunda, dengan kenangan indah atupun pahit kita bersama...

bunda...
sungguh tiada hal yang paling bisa aku syukuri, karena aku terlahir dari rahim wanita yang tegar seperti sosokmu.....
kau ajarkan aku tentang hitam dan putih warana kehidupan...
tentang berjalan di semak belukar dengan sistem pertahanan hati yang kuat, yakni kau ajarkan aku “kesabaran dan keikhlasan”...
kau ajarkan aku tentang derita dan bahagia....

bunda,
biarkan air mata membasahi wajahku...
jangan kau sedihkan itu dengan keberadaanku
restui aku di sini bunda, aku ingin menjadi wanita sepertimu
sosok perempuan yang egar, tegas, dan hangat dengan perhatianmu...
aku merindukanmu ...

bunda....
sungguh kau mulia dengan maharNYA...
wanita yang bijaksana dalam setiap langkah kehidupan
kasih yang ikhlas dan penuh dengan pengorbanan...
terimakasih bunda...,
terimakasih untuk segalanya …

ya Allah, ya Rabbana..,
jagalah ia dalam tidurnya...., dalam perisitirahatan panjangnya...
kasihilah dirinya seperti kasihnya yang tiada putus bagi kami sebagai aliran darahnya...
Amin...

sumber : http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/we-love-you-mom/450679276041

INSYAALLAH BISA!

SUNGGUH, kalian memiliki kepekaan rasa yang amat sangat. Hingga air mata kalian menetes. Bahkan setelah membaca sebanyak dua kali, air mata itu tetap menetes. Sebagaimana yang tertera dan kalian tulis seperti ini:

INSYAALLAH“Bun, biarpun dh bc 2X, tetep aj aq ga bs thn air mata nich bun...:Tp itu mmg realita, trus qt bs ap y bun??” (Novie Harun) komen dalam: “Sebuah Sketsa”

“Miss U Bunda Q....dah lama ga baca tulisan diri mu n skali baca always nitik terus air di mata ini....Kata2 yg Bunda tulis sejuuuuk banget hati ini bacanya...kpn ya Alloh mempertemukan Qta??

"...Iya, Bun....Alloh slalu menguji hati Yani...makanya sejuk baca tulisan Bunda...”

“Skrang emang lagi sedih hati ini, Bun....Tak apalah...Kan ada obatnya yaitu always baca tulisan2 Bunda di FB ini.... (Mulyani Khaira) dalam komen untuk status: “Amal seseorang tidak dapat dianggap baik, melainkan jika didorong oleh niat yg baik. “

“Bunda sayang yg dimuliakan oleh Allah.. btapa hati ini slalu brgetar bila mmbaca notes2 bunda.. hingga tak trasa air mata ini slalu menetes krn bgitu mnggunungnya dosa yg sdh aku lakukan. Jazakillah atas smua catatan bunda yg bgitu mnyentuh relung hati, yg mmbuat hati ini smakin kokoh utk melabuhkan cinta hanya kpd Allah & Rasulnya..
Smoga kita kaum muslimin slalu brusaha utk trus berjuang dgn keras mningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT demi mencapai kecintaan yaitu mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi dari yg lainnya.. Allahumma Amin
Wassalam, Luv U Bunda, Lillahi ta'ala (komen Nuy Kamilah, pada tulisan komenku untuk Jeanny Dive &Sahabat)

MASYAALLAH, Subbhanallah, Alhamdulillah. Bersyukurlah kalian atas nikmat rasa seperti yang kalian miliki itu. Karena tidak gampang dan tidak mudah, seseorang meneteskan air mata, hanya demi melihat dan membaca sebuah tulisan. Dan ini terjadi pada diri kalian.
Meneteskan air mata demi membaca sebuah tulisan, tentunya karena terharu dan tersentuh hati.

Dan gambaran semacam ini, kutandai, bukan hanya di notes / catatan-catatan ini, tapi juga di dalam sebuah bentuk tulisan semacam status, link atau apapun namanya barangkali, terlihat hal serupa.

Salah satu contohnya adalah seperti ini:

“Perih menghampiri ketika membaca postingan ini, andai kata mereka dekat pd Pengusa hati, takkanlah ini terjadi, jauh dari cahaya Illahi...sungguh menyayat hati… namun memanglah reality, terjajah oleh penguasa negeri sendiri yang tidak punya otak dan hati Nurani, ingin kenyang dan senang sendiri..ku hanya bisa menjerit dlm hati, berharap cita2ku kan tercapai nanti tuk memajukan saudara2ku yg ku cintai, insyaAllah.” (Ummu‘Aisyah) komen dalam: “Sebuah Sketsa”.

DAN lihatlah pula ini:

“Ummi, tiada yang dapat ana ungkapkan dengan kata, hanya debaran tasbih, tahmid dan takbir dalam dada. Kalimat2 nasehat dan sapaan ummi pada anak2 ummi di fb begitu menyentuh dan memberi inspirasi. Semoga Allah melimpahkan kesehatan dan keberkahan pada Ummi. Semoga langkah2 dan perbuatan ummi senantiasa juga mendapat acungan 'jempol' dari malaikat dan pesuruhnya (Allahurrahiim).” (Ocha Ina) komen pada status “Amal seseorang tidak dapat dianggap baik, melainkan jika didorong oleh niat yg baik”

INI pula:

“ummi...trmksh dah boleh ngintip note nya...selalu ada 'rasa' seorg ibu dalam tiap note ummi, menyentuh relung hati...(Mila Martha), dalam komen untuk catatan: “Sebuah Sketsa”.

DAN INI:

“bunda.. subhanallah... selalu saja tulisan tulisan bunda menyentuh hatiku, apalah arti 'jempolku' dibanding dengan jawaban bunda atas jempolku... semoga Allah selalu merahmati dan menjagamu wahai bundaku.. amin ya Rabb... much ♥ u bund' (Dian Prima Ardhani) komen pada status: “Amal seseorang tidak dapat dianggap baik, melainkan jika didorong oleh niat yg baik. “

“Subhanallah...pilu rasanya hatiku...kadang kt tak peduli dengan keadaan di sekeliling kt..” (Hj Susi Suliastuti) dalam komen: “Sebuah Sketsa”

“Gambaran negri tercinta...pilu..”. (Henny Herliani): komen dalam: “Sebuah Sketsa”

“Subhanallah..sungguh jiwa ini merindukan pemimpin-pemimpin yg amanah, yg berjuang demi rakyat bukannya malah menyengsarakan rakyat…merindukan manusia2 yg tidak tergerus oleh arus globalisasi, yg membuat mereka individualis, tidak peduli pada saudara sendiri untuk itu mereka tak segan berbagi, dan saling mengulurkan hati.....dan kesadaran rakyat indonesia bahwa pada akhirnya kita menuju ALLAH, tempat dimana kelak semua akan dipertanggungjawabkan, untuk itu mereka tdk mengambil hak saudara sendiri..” (Adyani Sultani) komen pada: “Sebuah Sketsa”.

“syukron kasier ats tag nya Bunda, i like this,, Allahu Akbar. . . .ada apa dgn negri q, negri yg konon menjadi negri dgn jumlah umat Islam trbanyak d'dunia..... materi tlh memperbudak rakyat negri q, mw skolah aja pke nyogokk..!! perih.. sesak dada ini..” (SilVia da Unni) komen pada: “Sebuah Sketsa”

“Masya Allah... Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billahil 'Aliyyil 'Adziim...” (Peri Awang) komen pada: “Sebuah Sketsa”

“ummi Subhanallah... sebahagian org yg tak pernah terkena dampak spt yg ummi n sy amati akn menganggap kita pesimis n sinis. Tp kita hny mencoba "bersuara" dtengah sunyinya gerak murni. Smg Allah mengkaruniakan kita hati bersih n ikhlas amin.” (Hesti Fazrul) komen pada: “Sebuah Sketsa”.
_____________________________________________________________


KATA-KATA DAN KALIMAT yang menyentuh hati seseorang, dan dinyatakan oleh si pemiliknya, itupun suatu perbuatan yang baik dan bermanfaat pula, anak-anakku. (meski kata/kalimatmu itu kadang disingkat sedemikian rupa, hingga membuat ‘kurang nyaman di dalam membacanya’, he..he..bunda..’jadul’ kali ya?)

NAMUN, biar bagaimanapun, mungkin dan insyaAllah, ada orang yang tersentuh hatinya, tertagih tangannya, untuk ikut pula tergerak, dalam usaha untuk melihat lingkungn sekitar, setelah membaca komentar-komentarmu itu.

Membantu mereka yang mungkin saja hari ini/hari itu, tidak memperoleh nasi dan makanan untuk pengisi perutnya.apalagi yang bergizi tetap. (meski tidak selalu setiap hari begitu..karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang).

JADI jangan berkecil hati, apa saja yang kita lakukan, baik melalui perkataan, tulisan, atau amal sedekah, sekecil/seminimal apapun, insyaAllah dapat membantu sesama saudara demi meringankan penderitaannya.

Allah tidak menciptakan sesuatu itu sia-sia.

“………….: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia………(QS 3:191)

BAHKAN, diri kitapun diciptakan bukan untuk main-main:

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesunguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS 23:115)

JADI ADA TUJUAN. Dan tujuan itu adalah suatu tujuan yang benar, dengan maksud tertentu. Yaitu agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak dirugikan.

“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.” (QS 45:22)

KALAU KITA menjadari bahwa ada tujuan di dalam Allah menciptakan langit dan bumi, dan tujuan tersebut adalah tujuan yang benar, dan mereka akan dibalas sesuai perbuatannya, maka sebagai seorang yang beriman, kita mesti bertanya:

Apakah yang harus kita lakukan dan bagaimana mengisi kehidupan ini? Agar tidak merugi, dan mendapat balasan atau ganjaran yang baik?

Apakah kita hanya mengisinya dengan main-main? Dengan ketersiaan dan ketidakmanfaatan?

Mengisi dengan cara hedonis? Dengan prinsip dan filosofi; mumpung lagi hidup, ayolah bersenang-senang. Rauplah kepuasan! Jadilah konsumeris, misalnya!

Belanjalah ke Mall! Belilah segala macam barang produk baru hasil teknologi mutakhir, dari mereka yang senang mengejar harta dan keuntungan serakah dalam menjual? Oleh sistem kapitalis liberalisme yang mereka anut? Yang senang menjajah dan menguasai ekonomi global dalam global trade yang mereka lakukan, di atas landasan era global, dengan globalisasi informasinya yang tak dapat dibendung?

“Berbanggalah dengan kepemilikan barang baru hasil teknologi modern itu di rumah kita!”seru mereka barangkali.

Rumah yang juga megah, dengan mobil beberapa buah, yang mewah pula. Biar orang menjadi terperangah, kagum akan kekayaan dan kepemilikan terhadap barang-barang baru yang ‘wah” itu!

Supaya eksistensi diakui. Diri dipandang. Kedudukan dihormati. Dan mendapat julukan:

“Wah bapak atau ibu anu itu, kaya banget. Konglomerat. Rumahnya megah. Mobilnya beberapa buah. Sedan terbaru dengan merk mobil yang terkenal mahal. Perabotan rumah yang juga serba mewah. Modern. Buatan luar negeri dan mahal-mahal pula!”

SEMENTARA DI SEKELILINGNYA, tidak jauh dari batas areal komplek rumah-rumah gedongan tersebut, yang dibangun megah dan mewah, agak meninggi di atas bukit atau tanah ketinggian, berderetlah bangunan petak. Bahkan gubuk, yang reyot dan setengah papan. Di tanah, atau gang-gang becek akibat banjir, di mana kanan kirinya got-got mampet saling mengisi airnya dengan nyamuk-nyamuk demam berdarah. Dan para penghuninya senin kemis mencari, dan mendapatkan makan, demi hanya sekedar bisa mengisi perut dari serangan lapar!

Sedang di komplek perumahan gedongan itu, tinggallah orang-orang kaya atau pangkat, berstatus koruptor, manipulator, konglomerat hasil berkolusi, berkoneksi, berkolaborasi, bernegosiasi dan sebagainya lagi, dengan menyogok sana sini. Menipu kanan kiri. Menghembat dan menyikat ke sana ke mari.

Dan sebagainya pula, dengan mobil mewah yang dikendarai dan disetir sopirnya. Asyik dan sejuk duduk bersandar di mobil ber ac. Menikmati lagu-lagu kehidupan, dengan musik instrumentalia!

Sementara sang rakyat kecil, jelata, yang tinggal di petak dan gubuk-gubuk itu, yang sewaktu-waktu, kalau perlu, rumahnya bisa digusur karena alasan jalur hijau. Tanah Negara atau sudah disertifikasi oleh pengusaha konglomerat setempat.

Atau kalau belum dan tidak, ya dibeli dengan harga murah untuk dibangun tambah menjadi perumahan orang-orang kaya lainnya.

Atau untuk dibangun fasilitas jalan tol pula, bagi pemilik kendaraan, aktifitas si sang pengusaha!

Rakyat yang bekerja dengan peluh membanjir tubuh. Kulit kering coklat sawomatang berwarna kehitam-hitaman, karena disengat matahari terik yang membakar badannya!

BEGITULAH. Perbedaan yang mencolok! Antara si kaya dan si miskin, di Negara yang berpenduduk dua ratus empat puluh jutaan jiwa! Dan bertanah luas serta subur dengan segala jenis tumbuhan, barang tambang, dan lautan yang dipenuhi aneka ikan, udang, cumi, serta hasil laut lainnya!!

Selebihnya.. pernah pula bunda membuat suatu puisi di catatan fb ini berjudul: "Kemana Negara, Bangsa dan Rakyat Ini akan Dibawa?". (kalau tak keliru judul).

Di situ bunda terakan dan gambarkan, dari mulai zaman kemerdekaan (Orde Lama, Baru, Reformasi) kondisi sosial masyarakat kita "masih belum benar-benar merdeka dan berubah". Begitu pula pada tulisan:”Sebuah Sketsa”.

Meski ada peroyek mercu suar seperti bangunan bertingkat pencakar langit, dengan berbagai fasilitas hiburan, rumah sakit, perkantoran, sekolah, perguruan tinggi dsbnya pula. Bahkan sudah bisa memproduksi pesawat terbang dan mobil! (meski ada juga yang assemblingan dengan Korea atau Jepang)

TERNYATA terlihat di sana, di antara penduduk negeri, masih terlihat dan terdapat “ketimpangan yang menganga” antara si kaya, dengan segala kemegahan kemewahan hidupnya yang menyolok mata, dengan si rakyat miskin yang hidupnya papa dan sengsara.

Dikejar-kejar ketakutan digusur, bilamana berdagang di kaki lima. Ketakutan dibongkar gubuknya karena menempati dan membangun gubuk di jalur hijau, yang bukan menjadi tanah miliknya.

Tragi dan ironinya, jika tinggal di kampung/di desa..pun, akan membawa dampak kebingungan dan kegelisahan yang sama.

Betapa tidak?

Tidak punya lahan, menyebabkan mereka menggarap sawah atau ladang, milik orang lain. Sehingga tidak mendapat apa yang semestinya mereka dapati, sebagai hasil kerja secara wajar.

Memiliki ladang atau sawahpun, mesti dikejar dan dimakan para tengkulak. Belum lagi datang serangan hama. Atau hujan yang terus menerus dan kekeringan tanah akibat tidak turunnya hujan.

Tanah menjadi tidak subur. Bahkan bisa retak. Meski ada irigasi untuk pengairan.

Macam-macam penderitaan rakyat terlihat dan terdapat di mana-mana di negeri yang kaya barang tambang, perkebunan, pertanian dan perikanan. (kalau digarap benar-benar demi kepentingan dan peruntukan rakyat, alangkah beruntungnya!)

Anak tidak dapat di sekolahkan karena tidak memiliki biaya. Atau kalaupun dapat, karena ada ‘unsur gratis dan bebas biaya spp’, tapi bagaimana bisa beli buku dan alat tulis? Ongkos berangkat sekolah, sekedar uang saku/jajan dan sebagainya lagi. Belum lagi untuk masuk SMU dan Perguruan Tinggi!?

Wah…jadi barang mewah. Kalau saja tidak memiliki kepintaran dengan angka-angka perolehan nilai yang tinggi dan membanggakan, untuk bisa memperoleh status pelajar, mahasiswa/mahasiswi sekolah dan perguruan tinggi negeri!

Belum lagi kalau sudah selesai jadi sarjana, orientasinya kemana? Ke pekerjaan, jabatan, kedudukan; sesuatu yang bersifat finansial material. Mecari kesenangan dan kebahagiaan semu di balik ilmu yang dimiliki. (itupun kalau pekerjaan seperti itu masih bisa didapat atau perole, di tengah pengangguran yang melanda)

lmu dan pendidikan/ pengetahuan bukan digunakan untuk membangun dan ikut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara dengan rasa tanggung jawab dan akhlak yang baik, iman yang dalam, kuat sesuai agama, tapi hanya untuk mencari status, kebanggan dan kehormatan diri yang semu dan nisbi.
Sistem dan tujuan pendidikan serta unsur-unsur pendidikannya tidak menunjang ke arah itu.

YA ALLAH? MAU kemanakah kita? padahal jelas suatu saat ajal itu datang. Kematian itu merenggut jiwa-jiwa. Meskipun kita ingin hidup seribu tahun lagi! (QS 21:35)

“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia) , bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang muysrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS 2:96)

Surga dan neraka akan menanti. Sesuai amal yang diperbuat selagi di dunia ini.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia tidak lain kesenangan yang memperdayakan.” (QS 3: 185)

“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.” (QS 45:22)

Apakah mereka tidak tahu, bahwa tujuan hidup ini hanya untuk Allah? mencari keridaan-Nya? sekaligus untuk beribadah/menyembah/berbakti kepada-Nya dengan mengesakan, tanpa mempeserikatkan-Nya dengan sesuatu apapun?

Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukan termasuk orang-orang yang musyrik. Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidpku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada seukutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah)”. (QS 6: 161-163)
Juga lihat QS 98:5, QS 3:18, QS 21: 25.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Akutidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak mengendaki supaya mereka memberi aku makan. Sesunguhnya allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS 51:56-58)

DUHAI KALIAN yang berhati lembut. Yang memiliki kepekaan rasa. Yang menitikkan air matanya demi membaca dan melihat kemungkaran dan ketidak-adilan; kalian insyaallah bisa berbuat. Sebagaimana kalian telah berbuat.

Karena kalian telah memiliki modal.
Hati kalian dapat merasa. Mata kalian dapat melihat dan membaca dengan baik segala fenomena yang terlihat dan terpampang di hadapan kalian. Telinga kalian dapat mendengar segala pesan-pesan yang tersampaikan melalui mata dan penglihatan kalian. Akal kalian telah bisa menimbang dan ikut memikirkan. Merenungi setiap fenomena yang ada.

Sungguh. Kalian tidak diam termangu dan membisu. Minimal kalian telah mau melontarkan apa yang menjadi rasa kalian dan apa yang menjadi pemikiran kalian. Unek-unek di hati dan dada kalian. Keinginan serta damba kerinduan, untuk bisa juga berperan aktif.

Membaca sebuah tulisan saja misalnya, kalian sudah tersentuh dan tergugah. Meneteskan air mata dan berkehendak. Bagaimana lagi kalau kalian semakin banyak membaca dan membaca.

Bukan hanya yang tertulis, tapi juga yang tidak tertulis. Yang berada di sekeliling kita. Dekat maupun jauh. Internal eksternal. Individual sosial. Di antara umat atau saudara kita sendiri, atau di luarnya. Di dalam diri kita sendiri maupun di lainnya.

Ya Allah. Insyaallah kalian pasti bisa. Kalau saja kalian mau dan mencari keridaan Allah dengan hati yang ikhlas murni…hanya untuk Islam. Untuk Allah dan Rasul-Nya Shalallahu ‘alaihi wasallam. Meski seminimal mungkin atas apa yang kalian miliki. Baik harta, ilmu, ide, gagasan, pikiran, konsep, keahlian atau kebisaan dan kemampuan lainnya yng kita miliki bersama. Insyaallah …’amiin..

Wallahu a’lam
Barakallahu fiikum….’amin Allahumma ‘amin..





sumber : http://www.facebook.com/notes/kembang-anggrek/insyaalah-bisa/10150239657180570

MEKAH SEBAGAI PUSAT BUMI

Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti sebagai tempat yang pertama diciptakan. Telah menjadi kenyataan ilmiah bahwa bola bumi ini pada mulanya tenggelam di dalam air (samudera yang sangat luas).

Kemudian gunung api di dasar samudera ini meletus dengan keras dan mengirimkan lava dan magma dalam jumlah besar yang membentuk ‘bukit’. Dan bukit ini adalah tempat Allah memerintahkan untuk menjadikannya lantai dari Ka’bah (kiblat). Batu basal Makkah dibuktikan oleh suatu studi ilmiah sebagai batu paling purba di bumi.

Jika demikian, ini berarti bahwa Allah terus-menerus memperluas dataran dari tempat ini. Jadi, ini adalah tempat yang paling tua di dunia.

Adakah hadits yang nabawi yang menunjukkan fakta yang mengejutkan ini? Jawaban adalah ya.
Nabi bersabda, ‘Ka’bah itu adalah sesistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas.’ Dan ini didukung oleh fakta tersebut.

Menjadi tempat yang pertama diciptakan itu menambah sisi spiritual tempat tersebut. Juga, yang mengatakan nabi yang tempat di dalam dahulu kala dari waktu menyelam di dalam air dan siapa yang mengatakan kepada dia bahwa Ka’bah adalah pemenang pertama yang untuk dibangun atas potongan dari ini tempat seperti yang didukung oleh studi dari basalt mengayun-ayun di Makkah?


MAKKAH PUSAT BUMI

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.

Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.


Allah berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:

‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.


MAKKAH ATAU GREENWICH

Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.

Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.


MAKKAH ADALAH PUSAT DARI LAPISAN -LAPISAN LANGIT

Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)
Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.

Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)
Nabi bersabda, ‘Wahai orang-orang Makkah, wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya kalian berada di bawah pertengahan langit.’


THAWAF DI SEKITAR MAKKAH

Dalam Islam, ketika seseorang thawaf di sekitar Ka’bah, maka ia memulai dari Hajar Aswad, dan gerakannya harus berlawanan dengan arah jarum jam. Hal itu adalah penting mengingat segala sesuatu di alam semesta dari atom hingga galaksi itu bergerak berlawanan dengan arah jarum jam.
Elektron-elektron di dalam atom mengelilingi nukleus secara berlawanan dengan jarum jam. Di dalam tubuh, sitoplasma mengelilingi nukleus suatu sel berlawanan dengan arah jarum jam. Molekul-molekul protein-protein terbentuk dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam. Darah memulai gerakannya dari kiri ke kanan berlawanan dengan arah jarum jam.

Di dalam kandungan para ibu, telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Sperma ketika mencapai indung telur mengelilingi diri sendiri berlawanan dengan arah jarum jam. Peredaran darah manusia mulai gerakan berlawanan dengan arah jarum jamnya. Perputaran bumi pada porosnya dan di sekeliling matahari secara berlawanan dengan arah jarum jam.

Perputaran matahari pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam. Matahari dengan semua sistimnya mengelilingi suatu titik tertentu di dalam galaksi berlawanan dengan arah jarum jam. Galaksi juga berputar pada porosnya berlawanan dengan arah jarum jam.

Semoga bermanfaat ...



Arsip 2008
(dari seorang sahabat, smg selalu dirahmati Allah.. amin.)
copas dari catatan umi

Selasa, 03 Agustus 2010

Orang - orang yang Didoakan oleh Malaikat

Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)

Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

KETIKA ALLAH BERKATA "TIDAK"

Ya Allah ambillah kesombonganku dariku
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

Ya Allah beri aku kesabaran
Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."

Ya Allah beri aku kebahagiaan
Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."

Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan
Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."

Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku
Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti !"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

Jumat, 23 Juli 2010

KISAH PENYELAM MUTIARA

Kisah ini begitu indah. Seringkali mengingatkan saya tentang hakikat sebuah kehidupan.
Disalin dari sahabat OFA , KATA-KATA HIKMAH 1..semoga bermanfaat . Salam ...


Hidup manusia tidak ubahnya bagaikan kisah penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara, dalam melaksanakan tugasnya selalu dibekali dengan tabung oksigen yang terpasang di punggungnya. Pada saat ia terjun menyelam, niatnya bulat ingin mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. Tetapi begitu ia berada di bawah permukaan laut, ia mulai lupa pada apa yang harus dicarinya. Kenapa? Ternyata pemandangan di dalam laut sangat mempesona. Bunga karang yang melambai-lambai seolah-olah memanggilnya, ikan-ikan hias berwarna-warni yang saling berkejaran dengan riangnya membuatnya terpana. Ia pun lalu terlena ikut bercanda ria, melupakan tugasnya semula untuk mencari tiram mutiara yang berada jauh di dasar laut sana.

Hingga pada suatu saat, dia terkejut manakala disadarinya oksigen yang berada di punggungnya tinggal sedikit lagi. Timbullah rasa takutnya. Tak terbayang olehnya bagaimana kemarahan majikannya kelak bila ia muncul ke permukaan tanpa membawa tiram mutiara sebanyak yang diharapkan. Maka dengan tergopoh-gopoh ia pun busaha untuk mencari tiram mutiara yang ada disekitarnya. Namun sayang, kekuatan fisiknya sudah melemah, energinya sudah habis terkuras bercanda ria dengan keindahan alam bawah laut.

Akhirnya isi tabung oksigennya benar-benar kosong, sehingga walaupun tiram mutiara yang diperolehnya sangat sedikit, ia mau tidak mau harus muncul ke permukaan. Malangnya lagi, karena tergesa-gesa dia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik, sehingga ketika tersenggol ikan yang berseliweran di sampingnya, tiram mutiara yang sudah didapatnya dengan susah payah itu sebagian tertumpah ke luar.

Di permukaan, majikannya telah menunggu. Begitu dilihatnya isi kantong si penyelam tidak berisi tiram mutiara sebagaimana yang ia harapkan, maka tumpahlah caci makinya dan saat itu juga si penyelam dipecatnya tanpa pesangon sedikitpun. Tentu saja bisa kita bayangkan bagaimana gundahnya perasaan si penyelam.

Dengan penuh rasa penyesalan, si penyelam berusaha minta kesempatan ulang untuk menyelam kembali. "Tuan, ijinkanlah aku untuk menyelam kembali, pasti aku akan mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya." Namun majikannya dengan tegas menolak, "Percuma engkau aku beri kesempatan, ternyata engkau hanya pandai membuang-buang oksigen saja."

Kisah ini amat mirip dengan perjalanan hidup manusia di dunia. Tabung oksigen adalah perlambang jatah umur manusia, tiram mutiara mengibaratkan pahala yang harus kita kumpulkan dan tiram mutiara yang tumpah mengumpamakan pahala yang hilang karenanya, sedangkan keindahan yang ada di dalam lautan melambangkan godaan-godaan kenikmatan duniawi dengan harta, tahta dan wanitanya.

Marilah kita instropeksi, sudah cukupkah tiram mutiara yang kita peroleh?, Sehingga bila suatu saat kita harus muncul ke permukaan menemui majikan kita, Allah swt, Ia ridha menerima kita. Apalagi Ia telah berfirman dalam surat Al-Ankabuut ayat 6:

"Tidaklah kehidupan DUNIA ini melainkan SENDA GURAU dan PERMAINAN, sesungguhnya AKHIRAT itulah yang SEBENAR-BENARNYA KEHIDUPAN."

Juga Firman-Nya dalam QS Al Hadid ayat 20 yang artinya:

"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah PERMAINAN dan suatu yang MELALAIKAN, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. ...... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah KESENANGAN YANG MENIPU."


SUMBER:Buku Sentuhan Kalbu .penyaji Ir.Permadi Alibasyah

MANFAAT MAMBACA AL IKHLAS

MENGAPA DISEBUT SURAT IKHLAS ?

Karena Surat ini mampu menyelamatkan pembacanya dari segala kesulitan , baik urusan dunia ataupun akhirat, ketika sakaratul maut, kegelapan dalam alam kubur, dan kelak di hari kiamat.


Berikut beberapa hadist dan kisah yang meriwayatkan tentang keutamaan membaca SURAT AL IKHLAS :

Dari Anas Bin Malik ra, Nabi saw bersabda :
Siapa membaca surat Al Ikhlas 1x, seolah-olah ia membaca Al Quran sepertiganya, membacanya 2x berarti duapertiga AlQuran, dan siapa membaca 3x, seolah-olah ia membaca Al Quran seluruhnya. Dan barangsiapa membacanya 10x, maka ALLAH membangunkan untuknya sebuah gedung di surga yang terbuat dari yakut (permata merah)


dari Rasullullah SAW sabdanya kepada Aisyah ra :

Janganlah tidur sebelum melakukan 4 perkara, yaitu :
1. Mengkhatamkan Al Quran
2. Menjadikan para Nabi sebagai penolongmu kelak di hari kiamat
3. Membuat umat Islam senang kepadamu
4. Melakukan ibadah haji dan umrah

Kemudian Aisyah bertanya, Ya Rasul kenapa engkau menyuruhku melakukan 4 perkara yang tidak mungkin aku lakukan dalam waktu sesingkat ini ?
Maka Beliau tersenyum , dan bersabda : Apabila engkau membaca Surat Al Ikhlas, berarti seolah-olah engkau telah mengkhatamkan Al Quran, dan jika engkau bersholawat kepadaku dan para nabi sebelumku, berarti engkau telah menjadikan kami sebagai penolongmu kelak di hari kiamat, dan ketika engkau memohonkan ampunan untuk orang-orang mukmin, berarti mereka telah ridha kepadamu , dan apabila engkau mengucapkan : SUBHANALLAH WALHAMDULILLAHI WALAAILAHAILALLAHULLAHUAKBAR berarti engkau telah melakukan ibadah haji dan umrah
(Tafsir Hana'fi)

Ada sebuah kisah ketika zaman Rasullullah ada seorang yang meninggal tetapi masih mempunyai hutang 4 dirham, ketika Nabi menangguhkan mensholatkan jenazah tersebut dikarenakan hutangnya, ALLAH menurunkan pertolonganannya melalui malaikat jibril yang menjelma sebagai manusia dan membayar hutang si mayat tersebut , dikarenakan amalannya membaca surat AL IKHLAS 100x setiap hari, ALLAh memberikan pertolongan

Rasulullah SAW juga bersabda :
"Siapa membaca surat ikhlas 1x sepanjang usianya, maka tiadalah ia meninggal dunia sebelum melihat tempatnya di surga, tertentu bagi yang membacanya dalam sholat 5 waktu 1x setiap hari , kelak di hari kiamat ia dapat menolong seluruh famili dan keluarganya yag sudah dipastikan masuk neraka "
(Hadist Arba'in)


Dari Ibnu Abbas ra, hadis Rasullullah SAW :
" Ketika aku di isra kan ke langit, aku melihat "ARASY pada 360.000 buah sendi, jarak antara sendi satu dengan lainnya, sejauh 300.000 tahun perjalanan, dibawah setiap sendi terdapat 12.000 padang yang luas, setiap padang luas itu sejauh dunia timur sampai barat. Dan setiap padang luas itu terdapat malaikat sejumlah 80.000 malaikat yang semuanya membaca Al Ikhlas, maka ketika selesai membaca Al Ikhlas merekapun berdoa kepada Allah dan menghadiahkan pahala mereka bagi orang-orang yang membaca Al Ikhlas."


Kemudian para sahabat kagum, maka Nabi SAW berkata :
"Demi Allah yang aku berada di tangan kekuasaanNYA, sesungguhnya surat Ikhlas itu setiap ayatnya tertulis pada sayap 4 malaikat , masing-masing yaitu :
1. Ayat pertama , pada sayap malaikat Jibril
2. Ayat kedua, pada sayap malaikat Maikail
3. Ayat ketiga, pada sayap maikatat Izrail
4. dan Ayat 4 , pada sayap malaikat Israfil

Surat Al Ikhlas juga melapangkan riski , sesuai dengan cerita seorang pria terkait dengan kefakirannya, maka Rasullullah bersabda : Apabila masuk rumah , bacalah surat Al Ikhlas. maka Pria tersebut pun melaksanakannya , dan kemudian Allah SWT melapangkan riskinya.

Siapa membaca surat Al Ikhlas di tengah-tengah menderita sakitnya hingga meninggal dunia, maka ia tidak akan membusuk dalam kubur dan bebas dari kesempitan kuburnya, serta malaikat membawanya dengan sayap hingga melintasi sirat menuju surga. (Tadzirah Al Kurtubi)



Dikutip dari Buku Duratun Nasihin bab keutamaan membaca Al Ikhlas dan Basmalah, dan Buku Oase Spiritual 2 Hikmah dalam ujaran & Kisah (Saduran dari kitab klasik Al Mawa-izh Al Ushfuriah)
Semoga dapat memberi hikmah dan manfaat bagi kita semua.

PAHALA BAGI WANITA YANG SHOLEHAH

1. Doa wanita solehah lebih maqbul dari lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat dari lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda :

"Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan
sia-sia."


2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang lelaki yang tidak sholeh.

3. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 orang wali.

4. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70 lelaki soleh.


5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis kerana takutkan Allah SWT dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.


6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS


7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca

"Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah". Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa."

maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa'ala mengangkatnya ke atas darjat, seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.


8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga.


9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.


10. Dari 'Aisyah r.ha.
"Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka merekaakan menjadi penghalang baginya dari api neraka."


11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.


12. Apabila memanggil akan engkau kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.


13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.


14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)


15. 'Aisyah r.ha. berkata

"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya
terhadap wanita ?"
Jawab baginda, "Suaminya". "Siapa pula
berhak terhadap lelaki ?" Jawab Rasulullah SAW. "Ibunya".


16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya,maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.


17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun).


18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.


19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat
solat wanita yang tidak hamil.


20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.


21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.


22. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT


23. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.


24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.


25. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.


26. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya (susu badan) akan dapat satu pahala dari tiap-tiap titik susu yangdiberikannya.


27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), makamalaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.


28. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.


29. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesai karena menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.


30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila diahiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.


31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari sang suria akan meminta keampunan baginya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat untuknya.


32. Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu orang lelaki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginyalapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.


33. Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulanglah ia, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya,memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keridhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya,tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita
mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi.


34. Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.


35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh rahmat.


36. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat.


37. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.


38. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.


39. Dari Hadrat Muaz ra.: Mana-mana wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.


40. Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka
diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanya yang buta telah celik. Allah
kurniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya).


41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW. keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati beberapa orang wanita dalam majlis itu. Baginda lalu bertanya,

"Adakah kamu menyembahyangkan mayat ?"

Jawab mereka,

"Tidak".

Sabda Baginda
"Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang lelaki.


42. Wanita yang memerah susu binatang dengan "Bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.


43. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "Bismillah" , Allah akan berkahkan rezekinya.


44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.


45. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi."


46. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."


47. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khas untuknya di atas tahta di hari akhirat."


48. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya ganjaran sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian."


49. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya,menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat dan menjadikan
dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya."


50. Sabda Nabi SAW: "Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberi minum akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia
melintas Titian Shirat."


51. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.


52. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut.


53. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat,tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.


54. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.


55. Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya,cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin).


56. Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menggirangkan engkau, jika engkau memerintah ditaatinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta engkau dan dirinya.


57. Dunia yang paling aku sukai ialah wanita solehah.


58. Rasulullah SAW bersabda bahwa, "Allah telah memberikan sifat iri (pencemburu) untuk wanita dan jihad untuk lelaki. Jika seorang wanita melatih kesabarannya dengan iman dengan mengharapkan pahala dari sesuatu perkara yang menyebabkannya menjadi cemburu (iri hati), seperti misalnya
suaminya menikahi istri kedua, maka ia akan menerima ganjaran seorang syahid".


Point-point dari halaman ini terdapat di dalam kitab Kanzul 'Ummal, Misykah,
Riadlush Shalihin, Uqudilijjain, Bhahishti Zewar, Al-Hijab, dan lain-lain,

Disalin dari @Muslimah Indonesia , semoga bermanfaat untuk kita semua.

DETIK-DETIK TERAKHIR MENINGGALNYA RASULULLAH SAW

Daripada Ibnu Mas’ud ra bahawasanya ia berkata: Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, baginda mengumpul kami di rumah Siti Aisyah ra.

Kemudian baginda memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda:“Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah.”
Allah berfirman:

“Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerusakan di muka bumi. Dan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa.”

Kemudian kami bertanya: “Kapankah ajal baginda ya Rasulullah? Baginda menjawab: Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadhrat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila’ la.”
Kami bertanya lagi: “Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: Salah seorang ahli bait. Kami bertanya: Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?
Baginda menjawab: “Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah.”

Kami bertanya: “Siapakah yang mensolatkan baginda di antara kami?” Kami menangis dan Rasulullah SAW pun turut menangis.

Kemudian baginda bersabda: “Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku, kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama mensolatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tenteranya. Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula solat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua.”

Semenjak hari itulah Rasulullah SAW bertambah sakitnya, yang ditanggungnya selama 18 hari, setiap hari ramai yang mengunjungi baginda, sampailah datangnya hari Senin di saat baginda menghembus nafas yang terakhir.


Sehari menjelang baginda wafat iaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius.
Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah selesai mengumandangkan azannya, ia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah, kemudian memberi salam: “Assalamualaikum ya Rasulullah?” Kemudian ia berkata lagi “Assolah yarhamukallah.”

Fatimah menjawab: “Rasulullah dalam keadaan sakit?” Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid, ketika bumi terang disinari matahari siang, maka Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu ia berkata seperti perkataan yang tadi. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh ia masuk.

Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah SAW bersabda: “Saya sekarang dalam keadaan sakit, Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu Bakar menjadi imam dalam solat.”

Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata: “Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?” Kemudian ia memasuki masjid dan berkata kepada Abu Bakar agar beliau menjadi imam dalam sholat tersebut.

Ketika Abu Bakar ra melihat ke tempat Rasulullah yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, ia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu ia menjerit dan akhirnya ia pingsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi bising sehingga terdengar oleh Rasulullah SAW. Baginda bertanya: “Wahai Fatimah, suara apakah yang bising itu? Siti Fatimah menjawab: Orang-orang menjadi bising dan bingung karena Rasulullah SAW tidak ada bersama mereka.”

Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib dan Abbas ra, sambil dibimbing oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid. Baginda solat dua rakaat, setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda: “Ya ma’aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah, sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua setelah aku tiada.

Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT, karena aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini.”


Malaikat Maut Datang Bertamu

Pada hari esoknya, iaitu pada hari Isnin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya ia turun menemui Rasulullah SAW dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah menyuruh kepada Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah SAW dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka ia dibolehkan masuk, namun jika Rasulullah SAW tidak mengizinkannya, ia tidak boleh masuk, dan hendaklah ia kembali sahaja.

Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Ia menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah SAW, Malaikat Maut itupun berkata: “Assalamualaikum Wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!” Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: “Wahai Abdullah (Hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit.”

Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: “Assalamualaikum. Bolehkah saya masuk?” Akhirnya Rasulullah SAW mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu baginda bertanya kepada puterinya Fatimah:

“Siapakah yang ada di muka pintu itu? Fatimah menjawab: “Seorang lelaki memanggil baginda, saya katakan kepadanya bahawa baginda dalam keadaan sakit. Kemudian ia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma.”

Rasulullah SAW bersabda: “Tahukah kamu siapakah dia?” Fatimah menjawab: “Tidak wahai baginda.” Lalu Rasulullah SAW menjelaskan: “Wahai Fatimah, ia adalah pengusir kelazatan, pemutus keinginan, pemisah jemaah dan yang meramaikan kubur.”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Masuklah, Wahai Malaikat Maut. Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan ‘Assalamualaika ya Rasulullah.” Rasulullah SAW pun menjawab: Waalaikassalam Ya Malaikat Maut. Engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?”

Malaikat Maut menjawab: “Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika tuan izinkan akan saya lakukan, kalau tidak, saya akan pulang.

Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan kecintaanku Jibril? “Saya tinggal ia di langit dunia?” Jawab Malaikat Maut.

Baru sahaja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril as datang kemudian duduk di samping Rasulullah SAW. Maka bersabdalah Rasulullah SAW: “Wahai Jibril, tidakkah engkau mengetahui bahawa ajalku telah dekat? Jibril menjawab: Ya, Wahai kekasih Allah.”


Ketika Sakaratul Maut

Seterusnya Rasulullah SAW bersabda: “Beritahu kepadaku Wahai Jibril, apakah yang telah disediakan Allah untukku di sisinya? Jibril pun menjawab; “Bahawasanya pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu.”

Baginda SAW bersabda: “Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa lagi yang telah disediakan Allah untukku? Jibril menjawab lagi: Bahawasanya pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya menanti kedatangan rohmu.”

Baginda SAW bersabda lagi: “Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi wahai Jibril, apa lagi yang di sediakan Allah untukku? Jibril menjawab: Aku memberikan berita gembira untuk tuan. Tuanlah yang pertama-tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti.”


Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Segala puji dan syukur, aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang khabar yang menggembirakan aku?”

Jibril as bertanya: “Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan? Rasulullah SAW menjawab: “Tentang kegelisahanku, apakah yang akan diperolehi oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?”

Jibril menjawab: “Saya membawa khabar gembira untuk baginda. Sesungguhnya Allah telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua Nabi dan umat, sampai engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu.”

Maka berkatalah Rasulullah SAW: “Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai Malaikat Maut dekatlah kepadaku?” Lalu Malaikat Maut pun berada dekat Rasulullah SAW.

Ali ra bertanya: “Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang akan memandikan baginda dan siapakah yang akan mengafaninya? Rasulullah menjawab: Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari dalam Syurga.

Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah. Ketika roh baginda sampai di pusat perut, baginda berkata: “Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut.”

Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril as memalingkan mukanya. Lalu Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang mukaku? Jibril menjawab: Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka baginda, sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?” Akhirnya roh yang mulia itupun meninggalkan jasad Rasulullah SAW.


Kesedihan Sahabat

Berkata Anas ra: “Ketika aku lalu di depan pintu rumah Aisyah ra aku dengar ia sedang menangis, sambil mengatakan: Wahai orang-orang yang tidak pernah memakai sutera. Wahai orang-orang yang keluar dari dunia dengan perut yang tidak pernah kenyang dari gandum. Wahai orang yang telah memilih tikar daripada singgahsana.

Wahai orang yang jarang tidur di waktu malam kerana takut Neraka Sa’ir.”

Dikisahkan dari Said bin Ziyad dari Khalid bin Saad, bahawasanya Mu’az bin Jabal ra telah berkata: “Rasulullah SAW telah mengutusku ke Negeri Yaman untuk memberikan pelajaran agama di sana. Maka tinggallah aku di sana selama 12 tahun. Pada satu malam aku bermimpi dikunjungi oleh seseorang, kemudian orang itu berkata kepadaku: “Apakah anda masih lena tidur juga wahai Mu’az, padahal Rasulullah SAW telah berada di dalam tanah.”

Mu’az terbangun dari tidur dengan rasa takut, lalu ia mengucapkan: “A’uzubillahi minasy syaitannir rajim?” Setelah itu ia lalu mengerjakan solat.

Pada malam seterusnya, ia bermimpi seperti mimpi malam yang pertama. Mu’az berkata: “Kalau seperti ini, bukanlah dari syaitan?” Kemudian ia memekik sekuat-kuatnya, sehingga didengar sebahagian penduduk Yaman.

Pada esok harinya orang ramai berkumpul, lalu Mu’az berkata kepada mereka: “Malam tadi dan malam sebelumnya saya bermimpi yang sukar untuk difahami. Dahulu, bila Rasulullah SAW bermimpi yang sukar difahami, baginda membuka Mushaf (al-Quran). Maka berikanlah Mushaf kepadaku. Setelah Mu’az menerima Mushaf, lalu dibukanya maka nampaklah firman Allah yang bermaksud:

“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula?”
(Az-Zumar: 30).

Maka menjeritlah Mu’az, sehingga ia tak sedarkan diri. Setelah ia sedar kembali, ia membuka Mushaf lagi, dan ia nampak firman Allah yang berbunyi:

“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada orang-orang yang bersyukur?”
(Ali-lmran: 144)


Maka Mu’az pun menjerit lagi: “Aduhai Abal-Qassim. Aduhai Muhammad?” Kemudian ia keluar meninggalkan Negeri Yaman menuju ke Madinah. Ketika ia akan meninggalkan penduduk Yaman, ia berkata: “Seandainya apa yang kulihat ini benar. Maka akan meranalah para janda, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, dan kita akan menjadi seperti biri-biri yang tidak ada pengembala.”

Kemudian ia berkata: “Aduhai sedihnya berpisah dengan Nabi Muhammad SAW?” Lalu iapun pergi meninggalkan mereka. Di saat ia berada pada jarak lebih kurang tiga hari perjalanan dari Kota Madinah, tiba-tiba terdengar olehnya suara halus dari tengah-tengah lembah, yang mengucapkan firman Allah yang bermaksud:

“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.”

Lalu Mu’az mendekati sumber suara itu, setelah berjumpa, Mu’az bertanya kepada orang tersebut: “Bagaimana khabar Rasulullah SAW? Orang tersebut menjawab: Wahai Mu’az, sesungguhnya Muhammad SAW telah meninggal dunia. Mendengar ucapan itu Mu’az terjatuh dan tak sedarkan diri. Lalu orang itu menyedarkannya, ia memanggil Mu’az: Wahai Mu’az sedarlah dan bangunlah.”

Ketika Mu’az sedar kembali, orang tersebut lalu menyerahkan sepucuk surat untuknya yang berasal dari Abu Bakar Assiddik, dengan cop dari Rasulullah SAW. Tatkala Mu’az melihatnya, ia lalu mencium cop tersebut dan diletakkan di matanya, kemudian ia menangis dengan tersedu-sedu.

Setelah puas ia menangis iapun melanjutkan perjalanannya menuju Kota Madinah.
Mu’az sampai di Kota Madinah pada waktu fajar menyingsing. Didengarnya Bilal sedang mengumandangkan azan Subuh. Bilal mengucapkan: “Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah?” Mu’az menyambungnya: “Wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasulullah?” Kemudian ia menangis dan akhirnya ia jatuh dan tak sedarkan diri lagi.

Pada saat itu, di samping Bilal bin Rabah ada Salman Al-Farisy ra lalu ia berkata kepada Bilal: “Wahai Bilal sebutkanlah nama Muhammad dengan suara yang kuat dekatnya, ia adalah Mu’az yang sedang pingsan.

Ketika Bilal selesai azan, ia mendekati Mu’az, lalu ia berkata: “Assalamualaika, angkatlah kepalamu wahai Mu’az, aku telah mendengar dari Rasulullah SAW, baginda bersabda: “Sampaikanlah salamku kepada Mu’az.”

Maka Mu’az pun mengangkatkan kepalanya sambil menjerit dengan suara keras, sehingga orang-orang menyangka bahawa ia telah menghembus nafas yang terakhir, kemudian ia berkata: “Demi ayah dan ibuku, siapakah yang mengingatkan aku pada baginda, ketika baginda akan meninggalkan dunia yang fana ini, wahai Bilal? Marilah kita pergi ke rumah isteri baginda Siti Aisyah ra.”

Ketika sampai di depan pintu rumah Siti Aisyah, Mu’az mengucapkan: “Assalamualaikum ya ahlil bait, wa rahmatullahi wa barakatuh?” Yang keluar ketika itu adalah Raihanah, ia berkata: “Aisyah sedang pergi ke rumah Siti Fatimah. Kemudian Mu’az menuju ke rumah Siti Fatimah dan mengucapkan: “Assalamualaikum ya ahli bait.”

Siti Fatimah menyambut salam tersebut, kemudian ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: Orang yang paling alim di antara kamu tentang perkara halal dan haram adalah Mu’az bin Jabal, ia adalah kekasih Rasulullah SAW.”

Kemudian Fatimah berkata lagi: “Masuklah wahai Mu’az?” Ketika Mu’az melihat Siti Fatimah dan Aisyah ra ia terus pengsan dan tak sedarkan diri. Ketika ia sedar, Fatimah lalu berkata kepadanya:

“Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sampaikanlah salam saya kepada Mu’az dan khabarkan kepadanya bahawasanya ia kelak di hari kiamat sebagai imam ulama.”

Kemudian Mu’az bin Jabal keluar dari rumah Siti Fatimah menuju ke arah kubur Rasulullah SAW.

SEBELUM MENGELUH

01]. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

02]. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

03]. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

04]. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

05]. Sebelum kamu mengeluh tentang teman teman anda.
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

06]. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

07]. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

08]. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yag tinggal dijalanan

09]. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan kaki

10]. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

11]. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,

12]. Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !

a. Life is a gift . Live it...Enjoy it... Celebrate it... And fulfill it.

13]. Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu


14]. Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan,
Mereka cantik/tampan karena anda mencintainya, ,,


It's true you don't know what you've got until it's gone, but it's
also true You don't know what you've been missing until it arrives!!!


Salam Sukses

SHOLAT 2 RAKAAT SEORANG MUKMIN DAN SUJUD MALAIKAT JIBRIL 300.000 TAHUN

Nabi bersabda :

Ketika Allah telah selesai menciptakan malaikat Jibril dengan bentuk bagus sekali , padanya 600 sayap, setiap sayap panjangnya mulai kutub timur sampai barat.
Lalu Jibril mengamati dirinya yang indah itu, seraya berkata :

Ya Allah , adalah makhluk ciptaanMU yang bagus melebihi aku ? JawabNYA : tidak ada.

Maka karena syukur yang timbul darinya, ia segera tegak melakukan shalat 2 rakaat , setiap rakaat dikerjakan selama 20.000 tahun.

Selesai shalat Allah berfirman : Ya Jibril, engkau telah menyembah kepadaKu dengan ibadah yang sejati, tiada orang yang beribadah seperti ibadahmu ini …

Akan tetapi ketahuilah jibril, nanti di akhir zaman akan hidup seorang nabi mulia kekasihKU, bernama Muhammad, umatnya banyak lemah berbuat dosa, namun dengan sholat yang mereka kerjakan 2 rakaat dan hanya sebentar, diliputi dosa dan pikiran macam2 , demi Keagungan dan KemulyaanKu , sungguh sholat mereka lebih Kusenangi daripada sholatmu tadi , sebab sholat mereka atas dasar menaati perintahKu, sedangkan sholatmu tanpa perintahKu.

Sahut Jibril : Ya Allah , apakah anugerah Mu itu sebagai imbalan untuk mereka ?
JawabNya : Aku beri mereka sorga Ma’wa. Lalu Jibril mohon ijin untuk kepada Allah untuk meninjau lokasi nya dan Allahpun mengijinkannya.

Akhirnya Jibril berangkat, terbang denagn membuka sayapnya, setiap dua sayap terbuka mampu menempuh perjalanan sejauh 3000 tahun, demikian pula setiap menelungkupkan dua sayap tsb, mamapu menempuh sejauh 3000 tahun.

Alkisah , ia telah melakukan yang demikian itu selama 300 tahun, hingga ia merasa terlalu lelah dan istirahat di bawah bayangan pohon terbesar. Ia bersungkur sujud kepada Allah sambil berkata : Ya Allah , perjalananku ini apakah sudah dapat separohnya, atau sepertiganya atau baru seperempatnya ?

JawabNya : Ya Jibril, itu baru 300 tahun yang kau tempuh, bahkan kau tempuh lagi perjalanan sejauh 300.000 tahun dengan kecepatan yang sama, sebagaimanan Aku telah memberikan kekuatan padaMu, digandakan 2x kecepatan dan kekuatan yang ada padamu selama ini, maka kamu tidak mencapai 10 % dari beberapa puluh pahala yang Kuberikan bagi umat Muhammad SAW, sebagai imbalamn 2 rakaat atas sholat mereka .
(Misykatul Anwar)


Subhanallah … begitu cintanya ALLAH kepada hambanya .. lalu nikmat ALLAH manalagikah yang kita dustakan …

Ampunilah kami ya Rabb .. seluruh amal dan ibadah kami yang penuh lalai ini tidak akan mampu menandingi seluruh nikmat dan kecintaanMu kepada kami …



Disalin dari Kitab Duratun Nasihin
Bab Keutamaan Sholat berjamaah

JANGAN PERNAH MERASA PALING SHOLEH

”Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(QS, al-Hujurat [49]: 13)

Dua orang laki-laki bersaudara . Mereka sudah yatim piatu sejak remaja. Keduanya bekerja pada sebuah pabrik kecap .

Mereka hidup rukun , dan sama-sama tekun belajar agama. Mereka berusaha mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin.

Untuk datang ke tempat pengajian, mereka acap kali harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah Sang Ustadz. Jaraknya sekitar 10 km dari rumah peninggalan orangtua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo’a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, jabatannya naik, dia menjadi kepercayaan sang direktur. Dan tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki. Dia mendapatkan bonus karena omzet perusahaannya naik.

Lalu sang kakak berdo’a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik akhlaknya.

Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo’a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do’anya itu.

Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya. Dia dia teringat bahwa adiknya selalu membaca selembar kertas saat dia berdo’a, menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo’a.

Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo’a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, ” Dik, sesungguh ketidak mampuan kita menghapal quran, hadits dan bacaan doa. bisa jadi karena hati kita kurang bersih.. “

Sang adik Mengangguk, hatinya terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.

Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do’anya tak pernah terkabul.

Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do’a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do’a untuk guru mereka, do’a selamat dan ada kalimah di akhir do’anya:

“Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu,
Ampunilah aku dan kakak ku, kabulkanlah segala do’a kakak ku,
Jadikan Kakakku selalu dalam lindungan dan cinta-Mu,
Bersihkanlah hati ku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku
didunia dan akhirat.”

Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya.Dia telah salah menilai adiknya. Tak dinyana ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo’a untuk memenuhi nafsu duniawinya.
Kekayaan, kemiskinan, kebaikan, keburukan dan setiap musibah yang menimpa manusia merupakan ujian dari Allah swt. yang diberikan kepada hambanya. Itu bukan ukuran kemuliaan atau kehinaan seseorang. Janganlah bangga karena kekayaan dan jangalah putus asa karena kemiskinan..




Cerita ini begitu menyentuh , semoga dapat manjadikan hikmah bagi kita semua ...

Sumber : Ispiring Stories II
@Cyber Halaqoh